METROPOLITAN.ID - Bagi kebanyakan lulusan S1 maupun S2 pekerjaan setelah atau bahkan
sesaat sebelum lulus adalah melamar pekerjaan. Nah…saat-saat ini
seringkali menjadi saat yang paling mendebarkan, penuh harap-harap
cemas. Cemas karena takut sulit medapat pekerjaan maupun cemas karena
melihat kawan kita dalam seminggu sudah mengirimkan lamaran ke 36
alamat.
Dalam melamar pekerjaan pasti kita diminta membuat
resume atau Curriculum Vitae (CV). Disinilah seringkali timbul dalam
benak kita : “Gimana sih CV yang bener…? atau Seperti apa yah… CV yang
bagus…..?”. Melalui kolom singkat ini saya akan sharing pengalaman
bekerja sebagai staff rekrutmen yang sering membaca CV orang lain dan
pengalaman ketika menulis CV saya sendiri.
Tujuan membuat Curriculum Vitae / Resume
Paradigma
dalam membuat resume bagi kebanyakan fresh graduate adalah untuk
mendapat pekerjaan. Paradigma ini tidak salah tetapi kalau kita
menggesernya menjadi untuk dipanggil wawancara atau seleksi maka seluruh
usaha kita akan fokus pada bagaimana supaya kita out of the crowd
diantara berjibunnya pelamar untuk suatu posisi di sebuah perusahaan.
Fokus pada untuk dipanggil wawancara atau seleksi akan membawa kita
kepada usaha-usaha kreatif dan sistematis agar kita (lebih tepatnya
resume kita) dapat membuat prospective employer (calon pemberi kerja)
sangat ingin “mengenal kita lebih jauh” yang akan berujung dengan
telepon atau surat panggilan untuk wawancara atau ikut seleksi. Jadi
sejak awal membuat CV atau Resume buang jauh-jauh pikiran mendapat
pekerjaan. Fokuslah pada bagaimana usaha kita untuk membuat employer
tertarik akan diri kita. Ingat…bahwa representasi diri kita hanya
diwakili oleh 1 atau 2 lembar kertas dan kata-kata sementara tidak
jarang satu posisi dilamar oleh lebih dari seribu orang.
CV yang bagus
Seperti
apakah CV yang bagus. Format bakunya mungkin tidak ada, tetapi yang
jelas CV yang bagus haruslah menarik perhatian, menimbulkan impresi yang
bagus, menunjukkan pengalaman dan keterampilan yang relevan. Oleh
karenanya Anda harus lakukan segala upaya untuk menimbulkan hal tersebut
diatas.
Sebagai misal pilihlah jenis kertas yang baik dan
sesuaikan dengan karakter pekerjaan yang dilamar serta budaya
perusahaannya. Contohnya jangan sekali-kali menggunakan kertas wangi
berwarna ungu muda untuk posisi-posisi seperti akuntan di sebuah
consultant firm yang terkenal budayanya sangat formal. Sebaliknya
mungkin Anda bisa kreatif menggunakan kertas jenis tertentu dalam usaha out of the crowd untuk melamar sebuah posisi di Ad agency.
Jangan
lupa luangkan waktu untuk mengecek ejaan. CV yang anda buat harus 100 %
bebas kesalahan eja. Ingat CV merepresentasikan diri Anda jangan,
sampai timbul impresi yang kurang baik tentang diri anda hanya karena
masalah ketelitian atau kerapian. Hal ini sepele seperti ini sangat
merugikan.
Kreatif
Ingatlah tujuan
membuat CV adalah agar kita dipanggil untuk wawancara atau seleksi. Jadi
gunakan kreativitas anda untuk out of the crowd. Buatlah diri anda
menonjol dan diingat dengan impresi positif oleh bagian HRD-nya. Sebuah
kertas yang dilipat dengan cara unik berwarna krem muda dengan kertas
yang berkualitas tentunya akan sangat menarik perhatian diantara
tumpukan seribu kertas HVS 80 gram putih ukuran A4.
Berempatilah
terhadap petugas seleksi yang harus membaca ribuan surat. Bayangkanlah
kejenuhan mereka kalo melihat yang itu-itu saja, membaca yang
begitu-begitu saja. (saya pernah gunakan format berbeda–seperti surat
biasa dalam amplop biasa-untuk “menipu” bagian seleksi agar aplikasi
saya dapat langsung dibaca oleh user). Gunakanlah kreativitas Anda untuk
memberi impresi positif sekaligus membuat Anda menjadi berbeda diantara
ratusan atau ribuan pelamar lainnya dan mendorong HRD atau user
bernafsu untuk segera bertemu dengan Anda.
Sederhana dan Jelas
Kebanyakan
para staf seleksi maupun user tidak punya banyak waktu untuk membaca
CV. Jadi kalau Anda membuatnya secara jelas, ringkas dan sederhana itu
akan memudahkan mereka sekaligus menguntungkan Anda karena mereka bisa
mendapatkan gambaran diri Anda secara lebih lengkap. Berilah gambaran
keterangan singkat mengenai apa yang anda lakukan dan sebagai apa Anda.
Berikut ini saya contohkan sebagian CV saya (ini sekadar contoh lho…
tidak harus seperti ini) :
EMPLOYMENT
Self Employee. Jan. ’08 – …
§ Web Development & Interner Marketing Consultant
Gather information to fulfill client need in web development, web promotion and internet campaign.
§ Training Facilitator
Designing
and Facilitating training as Chief Instructor or Co-facilitator in
broad range of topics in management area, mostly delivered by
experiential learning approach, individually or as an associate in Asia
Resourcing, Kodingsoft, and other consulting firm
§ Research
Develop
and Conduct HR survey , HR Audit, and Customer Satisfaction Survey in
Marketing. Lead Focused Group Discussion as moderator. Has extensive
capability in statistics (univariate & multivariate analysis).
§ Consulting
Help
Clients in Workload Analysis, Employee Assessment, Executive placement,
Job Development, Organizational Development, System Improvement,
Competency Development Model and Competency Based Training, Human
Resources Management, etc.
Permanent Employee (1999 – 2007)
PT ……
Dengan
format seperti diatas maka saya dapat membuatnya hanya menjadi 1
halaman saja. Beberapa orang dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dan
memiliki karir yang bagus bahkan juga memiliki hanya 1 lembar CV saja.
Kontroversi:
Sering muncul ada yang bertanya: Membuat CV harus ringkas atau justru sedetail mungkin?
Walau banyak yang menyarankan CV harus ringkas, mungkin ada benarnya juga. Seperti dijelaskan di atas staff recruitment perlu tahu siapa kita dalam waktu singkat. Tapi sebaliknya jika CV dari HRD sudah sampai ke User (Bagian /Departement/Manajer tempat kita akan bekerja) yang akan , mereka biasanya membutuhkan info lebih lanjut tentang diri kita, terutama tentang detail pekerjaan yang pernah kita lakukan di setiap perkerjaan / posisi kita di masa lalu. Karena sering sekali nama jabatan tertentu akan mempunyai detail pekerjaan yang berbeda, untuk setiap perusahaan yang berbeda, dan user ingin tahu lebih awal tentang untuk Informasi ini, untuk menghemat waktu wawancara.
Jadinya dengan asumsi bahwa CV akan di baca oleh orang HRD dan kadang-kadang User ikut memutuskan siapa yang harus di pangil dalam interview, maka secara pribadi dan dari pengalaman penulis sebagai HRD dan juga pencari kerja. Penulis selalu mengirim CV yang sangat detail. Bisa 7-8 halaman. Tapi di halaman pertama penulis selalu menyediakan satu ringkasan berisi setengah / satu halaman berisi data contact dan ringkasan pengalaman kerja dan organisasi. (mungkin sejenis executive summary). Halaman-halaman selanjutnya berisi data yang berisi detail tentang tugas yang dilakukan dan data lain yang relevan.
Dari data-data yang ada pada penulis, cara pembuatan resume seperti ini banyak juga diadopsi oleh berbagai Executive search / Institusi Head Hunter di Indonesia.
Isi sebuah CV
CV sebagai representasi diri dan kemampuan anda setidaknya berisi keterangan tentang :
- Key Personal Info (nama, alamat, email)
- Profile (gambaran singkat tentang diri anda yang menggambarkan aspirasi karir Anda dan dapat membuat employer berpikir Anda tepat untuk posisi tersebut)
- Employment (sejarah singkat pekerjaan terdahulu beserta apa yang anda lakukan. Bagi fresh graduate Anda bisa tulis pekerjaan magang atau proyek-proyek yang anda kerjakan semasa kuliah, ada baiknya mencantumkan pencapaian / prestasi terbaik yang di capai di setiap pekerjaan)
- Education and other skills (lulusan apa, pernah training apa saja, keterampilan lain yang dimiliki)
- Pengalaman organisasi (organisasi profesi, social kemasyarakatan atau organisasi kampus)
- Interests (minat dan hobi)
- Additional information (bisa berupa prestasi, karya tulis, beasiswa yang pernah diterima, dll)
- References (referensi dari mantan atasan, dosen, tokoh masyarakat, dll)
Saran umum lainnya
- Buatlah cv yang berbeda untuk setiap pekerjaan yang dilamar.
- Sesuaikanlah kualifikasi yang anda tonjolkan dalam setiap CV dengan persyaratan yang dituntut dalam posisi yang dilamar.
- Yakinlah bahwa pembaca CV anda akan mengerti dengan jelas apa-apa yang Anda tulis.
- Tekankan pada prestasi Anda dan minimalkan kelemahan ( misal Anda bisa urai lebih dalam sebagai aktivis senat ketimbang IP Anda yang biasa saja).
- Print dengan kualitas yang bagus dan jangan fotokopian.
- Jangan Lupa buatlah Cover letter yang menarik juga dan kreatif sebagai pengantar CV kita.
- Untuk lamaran buat perusahaan-perusahaan besar , pemakaian bahasa Inggris sering menjadi nilai tambah
- Terakhir, jangan pernah berbohong dengan mencantumkan yang tidak anda lakukan atau bukan Anda dalam CV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar