Dilihat
sekilas kerajinan lampu aroma terapi dari limbah kaca ini tentu cukup
menggoda mata, apa lagi nuansa mengkilap dengan kilau cahayanya semakin
membuat barang ini terlihat mewah. Tapi tahukah Anda bahan baku benda
ini berasal dari limbah yang oleh kebanyakan orang tak ada harganya.
Kerajinan lampu aroma terapi dari limbah
kaca karya Sutopo warga Bantul ini berawal dari kejelian melihat
tumpukan kaca di sebuah etalase toko, Sutopo mencoba memanfaatkan
peluang yang tak banyak dilirik orang. Ia mencoba mengkreasikan barang
yang dianggap sampah menjadi lampu hias. “Awalnya kita kan melihat
limbah kaca di toko-toko kaca itu prihatin. Jadi limbah kaca yang
sebanyak itu yang tidak bisa dicerna oleh tanah, itu tidak ada yang
memanfaatkan. Makanya kita tumbuh ide mencoba berkreasi, kita bikin
sesuatu dan akhirnya memilki nilai lebihnya”. Kata sutopo, Perajin Limbah Kaca.
berawal
dari lampu hias ide sutopo kian berkembang, ia melihat tren terapi
alternatif yang belakangan sedang digandrungi masyarakat. Dari sini lah
ia mengembangkan lampu hianya menjad lampu aroma terapi, lampu itu
digunakan untuk memanaskan minyak esensial untuk menguapkan aromanya
sebagai terapi kesehatan perawatan tubuh hingga pengharum ruangan. Tidak
disangka pesanan mengalir dari berbagai kalangan mulai salon, spa,
hingga hotel berbintang. Ia membuatnya semakin bangga ia bisa
menciptakan lapangan kerja meski sebatas merekrut teman dan tetangganya.
Sutopo hanyalah salah satu contoh
pengrajin yang memanfaatkan celah dari melimpahnya bahan yang seringkali
tak dilirik orang. bermodal semangat dan keberanian memulai, kerajinan
yang berharga antara 80-150 ribu rupiah terus berkembang dengan omset
lebih dari 20 juta per bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar